Tribute Blog...Peduli Kemiskinan

↑ Grab this Headline Animator

12 March 2008

Pesona dan Sensasi Baru Novel Indonesia ....


Ditulis oleh jalaindra di/pada Maret 4, 2008


Judul Buku : Lumpur Similiar - Misteri Perangkap Cinta

Pengarang : Alfian Malik
Penerbit : Akoer
Tahun : I, Desember 2007

Alfian Malik, lewat novelnya “Lumpur Similiar – Misteri Perangkap Cinta” berusaha memadukan kisah cinta dalam balutan dunia supranatural bahkan mistis. Adalah Tegar Patih, putra seorang pembantu Presiden, pemegang gelar Doktor Antropologi Universitas Leiden, tengah dalam persiapan untuk mengikuti lomba reli Sabang-Merauke (Sabang-Merauke International Event Rally-SMILER) dengan menyusuri rute Riau-Sumatera Barat untuk melakukan penjajakan awal. Karena jalan penghubung antara Riau-Sumatera Barat terputus akibat gempa, maka ia terpaksa menempuh jalan tembus melewati pedalaman hutan yang sangat rawan. Tidak disangka, seorang perempuan rivalnya sesama pereli mengikuti jalannya. Perempuan tersebut bernama Khariza, seorang lulusan perguruan tinggi ternama di Inggris dan istri dari seorang perwira tinggi kerabat kesultanan Brunei. Berdua mereka melakukan perlombaan sebelum lomba yang resmi benar-benar dimulai, sampai akhirnya keduanya tersesat di sebuah desa pedalaman yang diberi nama Lumpur Similiar.

Dari ketersesatan itulah keduanya mulai saling akrab. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk bermalam di sebuah pondok yang sepertinya tidak berpenghuni. Mereka pada mulanya tidak menyadari keberadaan Datuk Tinggi, sang pemilik pondok yang ternyata adalah penguasa negeri Lumpur Similar, sampai akhirnya lelaki itu menampakkan diri dan memperingatkan kepada keduanya atas dosa yang telah mereka lakukan di negeri terpencil itu.

Bagi penduduk Desa Lumpur Similiar, adalah tabu dan perilaku dosa seorang lelaki dan wanita yang bukan suami istri berduaan di tengah malam di dalam pondok orang lain. Perbuatan itu bisa mendatangkan kesialan dan bencana yang besar bagi negeri Lumpur Similar. Atas dosa yang telah mereka lakukan tersebut, mereka harus membersihkan diri dengan menjalani serangkaian ritual adat selama beberapa purnama yang berujung pada pernikahan keduanya secara adat. Setelah itu baru keduanya diperbolehkan untuk meninggalkan negeri itu. Maka dimulailah rangkaian ritual pernikahan adat tersebut yang beraroma magis dan mistis. Sementara waktu, Khariza dan Tegar Patih harus berpisah untuk menjalani ritualnya masing-masing dan tidak diperkenankan untuk bersama-sama. Pun ketika seluruh ritual pernikahan tersebut selesai, keduanya tidak diperbolehkan tinggal serumah sebelum membangun rumah sendiri yang kelak akan diwariskan kepada anak-anak mereka. Dari keterpisahan itulah timbul benih-benih cinta dan rasa rindu yang semakin kuat. Keduanya merasakan perasaan yang sama. Ketersesatan telah menjadi sebuah anugerah yang mempertemukan keduanya di sebuah negeri damai yang belum terjamah peradaban moderen. Namun, tepat di saat Tegar Patih telah menyelesaikan sebuah rumah dari hasil kerja kerasnya sendiri di negeri terpencil itu dan hendak menempati rumah barunya bersama Khariza, di saat itulah sepasukan TNI menemukan dan membawa mereka kembali ke peradaban mereka semula, sebelum mereka sempat menikmati malam pertama yang dinantikan. Penantian panjang akan malam pertama yang tertunda itulah yang menjadi titik awal dan titik akhir novel ini.

Setelah kembali ke kehidupannya di Jakarta, Tegar Patih rupanya terus terkenang akan sepenggal kehidupannya di negeri Lumpur Similar bersama istri adatnya, Khariza. Negeri itu telah menjadi semacam magnet yang menggoda untuk dikunjungi. Kerinduan itulah yang akhirnya membuat Tegar Patih suatu ketika kembali lagi ke negeri itu. Dari sinilah dimulai perjalanan spiritual sekaligus supranatural sosok Tegar Patih yang semula hanyalah seorang pereli dan orang kota pada umumnya, menjadi seorang ‘sakti’ yang memiliki kemampuan supranatural yang tinggi, bahkan cenderung mistik dan klenik, setelah dalam beberapa waktu ia menjadi murid Datuk Tinggi dan menguasai hampir seluruh ilmunya. Namun hubungannya dengan Datuk Tinggi tidak terlalu lama. Ia meninggalkan negeri Lumpur Similar setelah berselisih dengan gurunya yang sering menerima pesanan untuk menyantet orang.

Di Jakarta, pengembaraan spiritual Tegar Patih berlanjut. Ia bertemu dengan seorang Kiyai misterius yang ingin menyelamatkannya dari pengaruh ilmu sesat Datuk Tinggi. Sang Kiyai bersedia mengajarkan ilmu kesaktiannya kepada Tegar Patih asalkan ia mau untuk melepas semua ilmu yang pernah didapatnya dari Datuk Tinggi. Semula Tegar Patih menolak dan sempat melakukan adu dan unjuk kesaktian dengan sang Kiyai. Sampai akhirnya ia bersedia untuk menyucikan diri dari pengaruh sesat dan belajar ilmu kesucian alam dari sang Kiyai, bahkan ternyata Tegar Patih adalah pewaris sejati ilmu angin, sebuah ilmu yang memungkinkannya untuk melihat, mendengar dan merasakan apapun dan siapapun melalui media angin.

Selain pengembaraan Spiritual, Tegar Patih juga mengalami pengembaraan cinta. Di tengah rasa rindu dan cintanya kepada Khariza, ia dijodohkan oleh ibunya dengan Rani, putri seorang diplomat dan artis terkenal ibukota yang sering menjadi buruan wartawan infotainment. Ia mengalami kebimbangan antara ingin membahagiakan ibunya ataukah setia kepada perasaannya terhadap Khariza dan menuntaskan malam pertama yang tertunda bersamanya. Keadaan semakin diperumit dengan kedatangan Sari, gadis Lumpur Similiar yang pernah ditemui oleh Tegar Patih sewaktu ia tersesat bersama Khariza. Di balik keluguannya, Sari ternyata menyimpan kecerdasan dan kesaktian yang tinggi. Dari gadis lugu dan ndeso, ia dipermak oleh Tegar menjadi seorang gadis yang sangat cantik dan terkenal, yang keterkenalannya sampai melebihi Rani, bahkan menjadi ikon perempuan nasional Indonesia!

Adi Toha

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas komentar Anda!

Alfian Malik's Facebook profile